PART#5 Hidup Jangan Dibalik


Assalamualaikum, para pembaca semua..

Semoga selalu dilimpahkan keselamatan, rahmat, dan iman dari Allah swt.
****


Kehidupan ini sudah ada yang mengatur dan sudah terlalu banyak aturan-aturan yang seharusnya kita ikuti. Patuh, taat. Tapi, yang kita lakukan justru sebaliknya. Melanggar, hal yang seharusnya tidak boleh kita lampaui.

Banyak anak muda zaman sekarang, yang mungkin sudah terlalu banyak membolak-balikkan keadaan. Yang benar jadi salah – dan yang salah jadi benar.
I wanna give example for you,
Seperti pacaran, lagi-lagi ini yang kita harus bahas, *Haha
Berapa banyak orang yang terlalu bangga dengan status seperti itu. Mereka bangga ketika ditanya “Udah pacaran berapa lama, Mas?” tanpa malu menjawab, “Sudah hampir lima tahun, Mbak?”

Setdaah, lima tahun. Itu pacaran atau lagi kredit pesawat pribadi, lama benerr. Lah, mending jadi, iya kalo gagal di tengah masa kreditan yang belom kelar.
Kan mubazir yang ceweknya. *Haha

Oke, Next. Kita gak akan ngurusin hal yang seperti itu untuk part kali ini. Yang lebih kita tekan kan di sini hanyalah, masalah keterbalikkan di dalam dunia yang sudah semakin tua.

Gimana enggak.
Orang baik, dikira cari muka.
Orang ngebantu, dikira sok paling iya.
Orang nasehatin, dikira sok paling bener.
Orang sholat, dikira sok rajin.
Orang gak mau pacaran, dikirain sok suci lah, ini lah, itu lah.

Banyak sekali, banyak, banyak, sekali. Orang yang dibilang sok paling suci ketika mereka memilih untuk tidak pacaran. *curhat
Padahal itu adalah pilihannya sendiri.

Dan ada juga orang yang kebanyakan melakukan NTD ( Nikah tapi diem-diem ) *Haha
Kenapa yah? Padahal pernikahan itu sendiri adalah hal yang sangat diridhoi oleh Allah. Bahkan ketika ijab kabul diucapkan, Arasy-Nya bergetar.
Tapi kenapa, terlalu banyak orang yang melakukan itu. Udah nikah tapi giliran ditanya alasannya belom nikah. Itu maksudnya apa toh?

Giliran pacaran, dengan status yang belum halal itu malah disebar luaskan. Malah di umbar-umbarkan, dengan bangga. Padahal di mata Allah, pacaran adalah sesuatu yang sangat tidak dibenarkan dalam Islam. Inilah, pengaruh daripada negri luar, maupun agama lain. Seharusnya kita jangan terbawa arus seperti itu.

Jangankan hubungan pacaran. Hubungan ta’aruf saja, yang sudah sesuai dengan aturan islam, itu juga harus dirahasiakan dari umum, yang berhak mengetahuinya hanyalah keluarga kedua belah pihak saja, begitupun ketika sudah proses khitbah ( lamaran ) itu juga perlu ditutupi, takut terjadinya fitnah. Kalau menikah sih, yak di sebarluaskan tidak apa.

Lain halnya dengan anak zaman sekarang. Mereka bangga. “Aku sudah pacaran loh, aku sudah lamaran, aku sudah sama dia susah senang bersama.” tapi giliran pernikahan di ambang mata. Eh, batal!
Malu..? Banget!

Tidak ada yang menganggap pacaran di dalam islam itu dihalalkan. Sama sekali tidak ada. Wanita dan lelaki muslim, seharusnya menganggap acara pacaran memang bukanlah kehidupan mereka. Dan sebaiknya menjauhi hal itu. Jangan mudah terpengaruh akan orang-orang di sekitar. Kalian, berbeda. Dan berbeda pula hal-hal yang mana sebaiknya kalian lakukan dan juga tidak kalian lakukan.

Maka, Pilihlah, mana yang baik dan mana yang mempunyai pengaruh buruk,
mungkin ada yang komentar, “ Tapi kan aku pacarannya gak ngapa-ngapain. Masa iya gak boleh juga, aku kan pacarannya Syariah.”

Hah, pacaran Syariah? Pacaran model apa tuh? Baru denger saya. Pacaran yang suka mojok berdua di mesjid gitu? Atau yang pacaran tapi jamaah bareng sholat gitu? Atau yang kaya gimana nih modelnya? Yang jelas tidak ada hal seperti itu di dalam islam. Yang namanya tidak boleh, yak selamanya tidak akan pernah boleh. Gak ada tawar-menawar.

Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” QS Al Isra : 32 


Ayat di atas kan sudah jelas. Jangan dekati Zina, maksudnya di sini seperti apa.
 
Mata memandang yang bukan haknya, ( ini Zina Mata)
Tangan memegang yang bukan haknya, ( ini Zina Tanggan )
Telinga mendengar yang bukan haknya ( ini Zina telingga )
Kaki berjalan ketempat yang tidak diperbolehkan ( ini Zina Kaki )
Fikiran kita memikirkan sesuatu yang bukan haknya (ini Zina Fikiran )
Hati merasakan yang bukan haknya ( ini Zina Hati )
Dan zina yang lebih parah, ( Zina Kemaluan ) yang diberikan kepada laki-laki atau wanita yang bukan halal baginya, yang bukan haknya sebagai istri atau suami.

Yang katergori zina-zina di atas nih, semua sumbernya didapet dari mana? Yak, dari pacar-pacaran kaya gitu ituh. Semuanya kelak akan mendapatkan pertanggung jawaban di hadapan Allah nanti.
Memang sih, pacaran gak selalu menuju ke zina, tapi sumber daripada zina itu sendiri tumbuh di ikatan yang namanya pacaran.
Kali ini saya harap kalian bisa mengerti.
Jangan dibalik lagi yak, teman-teman semua.

Yang sudah putih biarkan tetap putih, jangan dirubah menjadi hitam.
Yang masih suci mari tambah suci, jangan berubah menjadi kelam.
*eh ciee, ceritanya saya belajar pantun ini. Gak tau dah nyambung atau enggak
* Haha
Sampai jumpa di part selanjutya.

Jazakumullah Khairan Katsiran, Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.




 

Komentar

VISITORS

POSTINGAN LAINNYA