PART #1 MUSLIMAH DAN CINTA

               
Muslimah Dengan Cinta


Assalamualaikum semua...
Selamat datang di Blog saya,
Berhubung ini adalah blog baru, maka mari kita isi mengenai hal yang istimewa dulu ya.
Yap, betul sekali sesuai judul di atas. Muslimah dan Cinta. So, maukah kamu membacanya?
****
 
Wanita di dalam pandangan Islam, adalah mahkluk yang paling, paling, paling istimewa..
Itu sebabnya banyak peraturan-peraturan yang harus dituruti wanita untuk memenuhinya. Tidak seperti lelaki, tapi wanita ini berbeda, semua sudah diatur, dari mulai cara berhias, cara berpakaian, bahkan cara bersuara pun juga diatur. 

Apalagi tentang cara berteman dan dengan lawan jenis, apalagi jika dengan lawan jenis itu, ada sebuah rasa yang sulit untuk diartikan dengan kata-kata. Susah makan, susah tidur, pokoknya segalanya jadi susah jika teringat wajah sang lelaki pujaan jiwa. Eh, cieee.. Haha, >_<’

Nah, saya udah paling seneng pake banget neh, kalo udah bahas masalah gini-ginian. Lebih enak aja gitu maen sindir-sindiran sama para si Mbak Muslimah Aktifis Pacaran, yang kadang masih pada ngeyel banget mengenai hal yang seperti ini. Apalagi tentang masalah PA-CA-RAN. Ups! Sengaja pake Caps Lock, biar pada lebih kena dan nancep di ubun-ubun. Haha. *nyari ribut.
Oke, tapi tutup dulu point untuk si Pacaran itu, insyaallah akan dibahas di next pertemuan ya.

Kali ini, bahasnya yang cinta halal aja dulu kali yeh! Eh, cieee..
Muslimah dan Cinta.
Di sini kan udah pada tahu dah tuh, muslimah tuh apaan. Nah, yang masih belum saya kasih tahu adalah si Cinta-nya ini yang buat siapa dan seperti apa.
Kan sudah dibilang, yang saya mau bahas adalah cinta yang halal. 
Berarti ya, cinta kepada Allah, Rasul, Al-Quran, Orang tua, dan juga keluarga. Ini neh, Cinta yang saya maksudkan.
 Untuk Cinta yang buat lawan jenis, di next part ya. Insyaallah.

Jika umur kalian masih cukup belia untuk menjalin sebuah pernikahan dan belum siap, maka sebaiknya bahagiakan dahulu orang tua kalian. Karena kita tidak pernah tahu mana yang lebih dulu datang : jodoh ataukah kematian.
Hidup di dunia ini hanya sekali. 

Jika kalian yang membaca ini adalah lelaki, maka bersyukurlah kalian karena seorang lelaki, masih diperkenankan untuk menuruti ibunya. Masih diperkenankan untuk membahagiakan ibunya sementara dia sudah mempunyai istri. Kewajibannya sebagai seorang anak masih terus berjalan, meski ia telah menikah. Surganya masih tetap di bawah kaki sang ibu.

Tapi bagaimana dengan kalian, wahai Muslimah?
Surgamu telah berpindah di bawah telapak kaki suami.
Ridho orang tuamu berpindah ke ridho suamimu. Sudah tidak ada lagi kewajiban untuk membahagiakan orang tua. 

Tugasmu yang baru hanyalah mengurusi suami dan keluarga kecilmu. Memang, masih ada yang sudah menikah sembari bekerja dan membahagiakan orang tua, tapi, Hey! Semua itu sudah tidak pernah sama lagi, seperti kamu masih sendiri dulu.
Lagi pula, enak kalau suami bisa merestuimu seperti itu. Bagaimana jika suamimu tidak sejalan dengan jalan pikiranmu? ( Nah Loh )
Kamu akan menjadi istri yang durhaka. Nauzubillah min’dzalik.

 Maka dari pada itu, mari, bahagiakan dulu kedua orang tua, sebelum kewajiban itu memudar. Buatlah senyum lebih dulu di wajah orang tuamu. Buat orang tuamu bahagia karenamu. Bahagiakan mereka, karena mereka tidak akan hidup selamanya, mereka tidak akan selamanya mampu berada di sisimu bahkan di saat kamu membutuhkan sekalipun. Suka atau tidak. Mereka pasti akan lebih cepat meninggalkan kehidupanmu. 
Maka mari, bahagiakan mereka dengan apa yang kalian buat.

Jika mereka sudah merasa kamu siap menikah, dan kebahagiaan mereka adalah melihatmu menikah atau ingin menggendong cucu. Maka menikahlah, dengan laki-laki yang baik. Laki-laki yang bisa membimbingmu kepada surganya Allah, imam yang baik untukmu dan anak-anakmu kelak.

Cinta kepada Allah, Rasul, Al-Quran.
Itu bisa sejalan dengan hidup rumah tanggamu. Dengan mencari juga imam yang baik bagimu. Imam yang menuntunmu hingga ke surga. Jangan memilih laki-laki hanya dari segi ketampanan, keturunan, atau bahkan bermodal harta kepunyaan. Pilihlah lelaki yang cintanya pada Allah di atas segala-galanya. Iman. Ahklak yang baik.

Ini sangat penting bagimu wahai calon makmum yang solehah! Fondasi dari rumah tangga, ialah suami dan istri yang berjalan bersamaan ke jalan Allah. Bukan hanya tinggi sebelah. Rumah itu tidak akan berdiri lama. Bagaimana jika kedua pasang sendal berjalan ke arah berlainan? Tidak akan sampai ke tempat tujuan, tepat! Seperti itu juga sebuah pernikahan.
 Niat awal menikah, adalah menyempurnakan separuh agama. Dan tujuan sebuah pernikahan, adalah surganya Allah.

Hati-hati wahai muslimah. Pilihlah dengan tepat siapa lelaki yang pantas menjadi imam bagi dirimu. Pemimpin yang baik bagi rumah tanggamu. Ayah yang baik untuk anak-anakmu.
Dan sebelum memilih yang seperti itu, maka koreksi dulu dirimu sendiri. Sudah pantas atau belum memiliki suami yang model begitu?

“Laki-laki baik untuk perempuan baik dan perempuan baik untuk laki-laki baik. Laki-laki keji untuk perempuan keji dan perempuan keji untuk laki-laki keji.” An-Nur : 26

Itu rumus mutlaknya. Sudah tertera di dalam Al-quran. Mana mungkin Allah mengingkari janjinya sendiri. Jadi apa yang kalian perbuat jika ingin dapat imam yang baik? Betul!
Perbaiki dirimu. Ubah menjadi perempuan baik = maka jodohmu adalah laki-laki baik.

****

Okeh para teman-teman semua. Bisa cukup sampai di sini pembahasan kita kali ini?
Apa kalian belum cukup?
Okeh, next, akan dibahas coretan-coretan yang lain.
Semoga bermanfaat.
Jazakumullah Khairan Katsiran, Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
*salam peluk buat keluarga kalian di rumah..

Komentar

VISITORS

POSTINGAN LAINNYA