Berikut Alasan Penting Kenapa Kamu Harus Keluar Negeri, Setidaknya Sekali Seumur Hidup




Alangkah lebih luasnya dunia ini jika kamu melihat dari sebuah peta dunia atau replika bumi (globe), bukan bermaksud untuk menyudutkan Indonesia. Karena pertanyaannya jadi lebih mirip seperti: untuk apa kita negeri orang sedangkan di negeri sendiri sudah terdapat banyak tempat yang memesona dan haus untuk dijelajahi.

Tentunya keindahan suatu tempat akan berbeda dari yang lain, sebab jauh perjalanan maka akan luas juga pandangan hidup dan luasnya ilmumu yang didapat dalam dunia ini, tidak perduli apakah kamu ingin low budget bak gaya bacpacker sejati atau berlibur dengan budget besar hingga harus menyisihkan beberapa tahun dahulu untuk fokus mencarinya. 
Kedua cara ini sebenarnya terserah saja, karena yang terpenting untuk bisa memulai segera suatu perjalanan adalah waktu yang cukup.

Berikut alasan kenapa kamu harus keluar negeri:


Makin luas pemandangan dan tentunya rasa syukur



Seperti pepatah yang mengatakan lain lubuk lain pula ikannya, sama halnya ketika kamu pergi keluar negeri, kalo masih sama di dalam Indonesia mungkin hanya kultur dan bahasa yang berbeda. Itu sebabnya kita harus bersyukur sekali menjadi warga indonesia, beraneka ragam budaya dan bahasa, tentunya masih dengan sistem kepemerintahan yang sama.

Jadi jika kamu keluar negeri, kamu jadi tahu jika negara A ternyata belum bebas sepenuhnya, seperti Palestina yang saat ini masih dalam masa penjajahan Israel. Atau negara B misalnya yang luas wilayahnya hanya separuh dari luasnya Indonesia. Atau negara C, yang makanan khasnya tidak sebanyak rasa di Indonesia.

Penting sekali bisa merasakan itu, semakin luas pandangan kita akan dunia ini, maka akan otomatis juga memperbesar rasa syukur kita dan insyallah makin paham akan ke Maha Besaran Allah dalam menciptakan setiap sudut dunianya dengan apik. 

Namun, jika perjalanan kita ke setiap negara tidak menjadikan keimanan kita menaik, maka alangkah meruginya dan barangkali ada yang salah dalam cara kita memandang keindahan dunia selama ini.


 Hidup hanya sekali, jadi kenapa tidak kamu nikmati?

Taj mahal

Ini pertanyaan selanjutnya yang harus ada di setiap pemikiran semua orang. Saya sudah menikmati hidup ini, lantas harus menikmati yang bagaimana lagi? 

Kebanyakan orang di Indonesia yang tidak mau tahu-menahu atau bahkan tidak tahu akan nikmatnya merantau atau bahasa mudahnya pergi ke tempat orang untuk mengadu nasib, apalagi ke luar negeri yang mungkin resikonya akan lebih besar dibandingkan yang merantau hanya beda kota.

Di luar negeri sana travelling adalah gaya hidup orang barat. Bukan berarti mereka menghamburkan uang begitu saja atau sekedar gaya hidup ala orang kebanyakan uang. Tapi orang luar negeri memang memahami jika mereka hidup untuk berpetualang. Sebab uang masih bisa mereka cari tapi waktu hidup mungkin tidak akan pernah berputar untuk yang kedua kalinya.

Jadi mereka menghargai betul dan memahami arti sebuah perjalanan. Bahkan ada orang yang sudah tua membawa tongkat saja masih ikutan travelling di maccu piccu seperti yang pernah di ungkapkan oleh traveller kenamaan yaitu Trinity.

Dan ada beberapa orang yang bahkan rela untuk menjual rumah yang dimiliknya hanya ingin untuk bisa pergi keliling dunia. Orang yang mengerti akan arti sebuah perjalanan maka akan paham betul bagaimana sudut pandang mereka dalam menilai arti sebuah perjalanan itu sendiri.

Berbeda dengan orang Indonesia yang tidak mau jalan-jalan, makan aja susah iya, kan? Kadang ada yang sudah mengumpulkan uang dari jauh hari mungkin untuk prepare, malah ketika hari H-nya datang justru dipakai untuk beli rumah atau keperluan anak yang baru lahir, dan segala macam tetek-bengek yang gak karuan. Karena hal itu tadi, travelling keluar negeri bukanlah tradisi orang Indonesia, tradisi orang Indonesia cuma mudik, dan itu juga setahun sekali!

Tapi tidak akan ada salahnya jika Anda mempunyai sudut pandang baru dari orang kebanyakan, yaitu pergi mudik tapi keluar negeri, ini juga berlaku bagi orang yang tidak punya kampung, seperti diriku, yang tiap orang mudik cuma bisa benggong di rumah tak berdaya.

Disneyland
Kelak perjalanan traveling  menjadi bagian dari cerita hidupmu, yang bisa kamu ceritakan ke anak dan cucumu, kalau dahulu kamu pernah ke negara ini dan itu. Percayalah, mendongeng tentang puteri salju tanpa pernah tahu seperti apa indahnya Disneyland, bukan lagi bagian yang menyenangkan untuk diceritakan karena hanya sekelas dongeng pengantar tidur yang tidak membawa manfaat apapun untuk mereka nantinya.

Berbeda halnya jika yang kamu ceritakan adalah pandanganmu sendiri mengenai suatu negara. Misalnya kalo negara A  itu ada salju yang menjadi bagian empat musim atau negara B para penduduknya  penggemar bola banget, loh. Jadi cerita ini lebih menginspirasi anakmu kelak untuk  bisa merasakan hal yang sama.

Toh, buktinya banyak orang yang nekat traveling karena mereka sudah teracuni di masa kecilnya dengan cerita-cerita hebat dari orang tua atau buku yang dibaca tentang negara luar atau hal remeh lain seperti pengen banget ngerasain bisa main lempar-lemparan salju, seperti aku. Dari kisah masa kecil yang keren maka membuatnya kelak terinspirasi untuk meluaskan pandangan, daripada cuma berkhayal kedatangan sang putra pangeran yang ganteng membawa kuda putih dari kayangan. 
Tepok jidat, deh!


Membuatmu menghargai caranya hidup susah


Banyak di luar sana orang yang mengira traveling itu mahal dan butuh persiapan matang, padahal jika kita mau mendengar dan membaca lebih banyak buku atau kisah orang traveling, nyatanya banyak dari mereka yang merasakan juga hidup susah. 

Ya, terbayang dong, sudah beda pemerintahan, terus beda bahasa, beda mata uang, beda pula rasa makanan di sana. Jadi ya mau gak mau mereka harus berteman dengan hidup susah juga.
Merasakan gimana rasanya makan cuma sekali sehari, ngerasain kesesat di jalan gara-gara bertanya sama orang tapi bahasa inggrisnya masih pemula atau pergi ke negara yang mayoritas tidak bisa bahasa inggris. Duh, kebayang gak gimana rasanya.

Tapi hal hebatnya adalah mereka menikmati itu, walaupun hidup kesusahan dengan segala keterbatasan yang ada,  membuat mereka struggle akan yang namanya hidup di negara orang. Meski sebenarnya tidak beda jauh sama merantau dari kota kecil ke ibu kota.

Makannya luasin pemandangan, sebab pemandangan di dunia ini luas banget, loh. Bukan hanya sebatas dinding kamarmu, kantor, rumah, dan muter terus tiap hari kaya begitu dan efeknya jadi rutinitas yang membosankan. Jadi bagi kalian yang sudah bosen sama rutinitas harian, berarti itu gejala utama bahwa kamu kurang piknik, serius!

Sudahlah tak perlu memusingkan apa kata orang, kamu pasti punya deh, impian ke luar negeri. Karena memang dari kecil dahulu juga kalian sudah sering dicekoki filem luar negeri yang keren-keren dan jadi menstimulasi otak  kalian jadi pengen ke tempat itu juga, iya kan?

Sama kaya aku yang pengen banget ke jepang, karena keseringan nonton doraemon. Duh, segitunya ya aku mah, haha. Banyak juga loh, yang pada mau ke korea cuma gara-gara kebanyakan nonton filem winter sonata, atau bahkan pengen ketemu sama Oppa Lee min hoo. Nah, kalo negara korea jadi termasuk negara kedua yang udah masuk daftar list aku nih, semoga kekabul ya, aamiin.





Komentar

VISITORS

POSTINGAN LAINNYA