Kenapa Mendengar Adalah Cara Terbaik Untuk Mendapatkan Banyak Teman?



Sebagian orang begitu sibuk dengan kehidupannya sendiri apalagi mengenai hal terperinci mengenai dunianya. Hingga membuat mereka jadi tidak punya banyak waktu untuk memberikan perhatian kepada orang lain. Rasa empati mereka kurang kepada sesama.

Sebuah gelas tidak bisa diisi lagi apabila isinya sendiri masih penuh, tidak mau membuang isi di dalamnya sama seperti manusia dengan segala ketinggian hati yang tidak mau merunduk untuk mendengarkan orang lain. 

Sebab semua pintu-pintu ilmu baru bisa Anda dapatkan jika dengan kerendahan hati mampu mendengarkan. Kita hidup di dunia ini tidak sendiri, ada begitu banyak orang di luar sana yang tentu saja sudah pernah merasakan hal sama seperti yang saat ini kita alami misalnya sebuah permasalahan.

“Berusahalah untuk lebih duluan mengerti, baru kemudian dimengerti oleh orang lain”. –Steven Covey

Kita ambil saja sebuah contoh, jika seorang murid dengan kesombongan dan rasa seolah mengetahui segala hal, membuatnya jadi membantah semua perkataan sang guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Apa yang kelak akan ia dapatkan dari sifatnya itu? Seperti yang kita tahu, tidak ada - kecuali hukuman.

Begitu pula pada diri kita di luar kelas, hukuman itu masih berlaku jika kita tidak mau merendah dan mendengarkan orang lain, hasilnya kita mendapatkan kesalahan sama yang dahulu sudah pernah dibuat oleh seseorang di luar sana, harusnya kita mengambil pelajaran dan tidak jatuh ke dalam lubang yang sama sebab itulah cara terbaik untuk menghemat waktu.

Hidup ini singkat dan kita tidak perlu mencoba satu persatu jalan mana yang benar dan mana yang hanya oasis dari kejauhan. Itu sebabnya kenapa merendahkan diri adalah cara yang baik untuk mendapatkan lebih banyak pelajaran.
Bukan karena kalah atau takut dibilang tak ada ilmu, jika kita bisa merendah maka begitu banyak ilmu yang akan kita dengar dan orang lebih mudah untuk menuangkan gelas yang sengaja dikosongkan dahulu, daripada menuangkan air pada gelas yang penuh terisi.

Saya yakin Anda pasti punya teman yang sering bicara panjang lebar tanpa pernah mau gantian untuk mendengarkan balik. Rasanya sungguh kesal, jika Anda sama sekali tidak tahu bagaimana cara membuatnya menarik, mendengarkan akan lebih menarik jika kita dengan senang hati duduk diam dan selalu memberikan pertanyaan atas ucapannya percayalah dia akan merasa diperhatikan dan ia akan lebih suka bicara kepadamu dari pada orang lain.



Semua orang di dunia ini lebih suka didengarkan daripada mendengar orang bicara. Sebab di saat ia berbicara sedangkan orang lain mendegarkan, itu bukan masalah baginya Anda paham atau tidak topik yang dibicarakan, yang dia ingin sepenuhnya adalah Anda cukup memberi perhatian. Lantas jika semua orang ingin didegarkan maka siapalah orang yang mau dengan senang hati mendegarkan orang lain. Hanya ada sedikit orang yang mampu melakukan hal ini, jadikanlah diri Anda orang yang sedikit itu.

“Pertanyaan pertama yang dimiliki oleh semua orang ialah, Apakah Anda peduli dengan saya?”-Lou Holtz

Selain itu kenapa mendengarkan bisa menjadi begitu penting? Dengan banyak mendengar bukan hanya ilmu yanag mudah untuk Anda miliki kelak, tapi juga teman, ibarat sekali dayung dua tiga pulau kelewatan. 
Iya, saking asiknya ia bercerita panjang lebar pada Anda, bisa-bisa lebih dari tiga jam pun tidak terasa.

Jika Anda mendapatkan kesempatan mengenal saya dengan baik, saya adalah tipe orang yang lebih suka mendengarkan, dan pastinya membuat Anda lebih beruntung. Karena pengalaman buruk yang membuat saya tidak bisa lagi berbicara kepada teman sendiri akibat rahasia bocor dengan mudahnya bahkan kepada orang yang bersangkutan. 

Bisa dibayangkan betapa trauma yang saya alami membuat saya kini lebih pendiam, dan alih-alih manfaat yang didapat orang lain kini menganggap saya “tong sampah” mereka, jadi mereka bisa begitu mudahnya membuang segala cerita apapun pada saya.

Dan jelas saya amat menyukai perilaku mereka sebab tidak terasa mereka pun lebih nyaman saat bersama dengan saya, jika ada suatu persoalan yang ingin segera mereka ceritakan maka tidak kenal apa yang sedang saya kerjakan saat itu, mereka sudah siap dengan lari maraton penuh dialog. 

Di sana saya menemukan diri saya yang dengan bangga mampu membantu orang lain, iya kadang masalah itu sendiri tidak harus terselesaikan dengan baik pada saat sedang bercerita, sebab yang mereka butuhkan adalah bahu untuk bersandar, telinga untuk mendengar dan saya sudah menjadi bagian telinga yang baik untuk mereka.

Perihal masalahnya selesai atau tidak itu bukanlah persoalan. Jika jiwa seseorang sudah merasa lega oleh suatu beban yang ditanggung  maka pikirannya otomatis lebih mudah untuk mencari mana pintu sebagai jalan keluar. Gampang, kan?

Setiap cerita yang mereka sampaikan ke saya pun bisa menjadi bahan mentah untuk dikelola menjadi sebuah tulisan atau menjadi pelajaran berharga bahwa lain kali saya tidak boleh melewati jalur yang sama sepertinya. 

Bonus terakhir yang bisa kita dapatkan karena sering mendengar adalah rasa syukur, teramat sering saya mendengar jika pengalaman mereka jauh lebih pahit dikecap, di sana ada rasa syukur yang saya alami, karena dengan  melihat ke bawah adalah benar kita mampu mensyukuri dengan baik apa yang telah kita miliki saat ini, meskipun kehidupan saat ini tentu masih jauh dari kata sempurna.

Saya tidak tahu tipe yang manakah diri Anda sekarang, apakah yang suka bicara atau lebih banyak mendengar. Alangkah lebih baiknya jika kedua porsi itu bisa berat sebelah, alias lebih banyak yang mendengarkan dan jika pun berbicara hanya kepada hal yang sudah terjamin kebenarannya hingga bisa menjadi bahan mentah yang baik dan dapat bermanfaat untuk orang lain kelak.


Komentar

VISITORS

POSTINGAN LAINNYA