Tips Membiasakan Menulis Untuk Kesehatan Batin
Banyak orang
yang bingung untuk mengatasi kesehatan batin, mereka pergi keluar mencari
hiburan atau mencari psikolog yang mungkin bisa membantu dan mencari motivator agar
diri mereka bisa terarahkan dalam kehidupan. Seperti keinginan untuk menemukan
oasis di padang gurun yang gersang.
Bukan suatu
hal yang salah jika melakukan semua itu, hanya saja amat disayangkan jika hanya
bergantung kepada orang lain. Bukankah sejatinya yang mampu menolong diri ini
hanyalah diri kita sendiri? Sebelum terlalu jauh menemukan pertolongan dari
luar, coba cari dulu jawabannya di dalam dirimu.
Karena jawaban
terbaik untuk mengatasi kegelisahan batin berada di dalam diri. Ada jawaban
yang paling tulus dalam setiap hati manusia jika saja kita semua mau untuk diam
mendengarkan perasaan sendiri. Salah satunya adalah berikan dirimu peluang
untuk berbicara melalui tulisan, maka kamu akan melihat suatu permasalahan itu
dalam sudut pandang yang luas.
Menulis bisa
menjadi healing terapy (penyembuhan) bagi orang-orang yang tak punya tempat
rahasia untuk berbagi keluh-kesah. Ini bukan hanya sekedar ajang curhat tetapi
manfaatnya lebih daripada itu. Kamu bisa bertanya pada diri sendiri, kenapa
saya bisa begini dan begitu. Menulis seperti merangkai pikiran dalam bantuan
kata-kata dan kata-kata yang dimaksud di sini adalah perkataan yang berada
dalam isi pikiran juga hatimu sendiri.
Menulis
dapat membuang semua pikiran negatif yang berkecamuk dalam kepala seseorang.
Jadi kenapa tidak kita manfaatkan keahlian alami itu. Bukankah semua orang bisa
menulis? Yang membedakan hanyalah mau atau tidaknya ia membantu dirinya dalam
hal ini.
Katakanlah bagaimana
jika kamu belum terbiasa dalam melakukan tulis-menulis dan tidak mengerti harus
mulai menulis dari mana supaya dapat membantu diri sendiri untuk terbebas dari
tekanan batin.
Berikut ada
beberapa cara sederhana yang dapat membantu untuk semakin mengasah keahlian menulis
tersebut :
-
Mulai
dari menulis diari
Kata siapa menulis diari hanya dilakukan oleh anak perempuan ?
Padahal banyak sekali orang dewasa yang melakukannya terlepas dari ia adalah laki-laki atau perempuan. Sebab dengan kamu menuliskan beberapa kegundahan dalam hati, itu bisa menjadikanmu lebih tenang daripada bercerita dengan orang lain yang belum tentu dapat membantu menyelesaikan permasalahan.
Dengan
menulis diari kamu bisa belajar memahami hal terkecil dalam diri sendiri dan
jika sedang ada masalah mencoba menemukan bagaimana cara terbaik untuk dapat
menyelesaikannya.
Belajarlah
konsisten untuk menulis tentang perasaanmu atau aktifitas hari ini yang sudah
kamu lalui. Kamu bebas memilih jadwalnya, boleh setiap pagi atau malam sebelum
tidur, kuncinya adalah konsisten. Untuk permulaan lakukanlah selama tujuh hari, jika perasaanmu sudah
semakin membaik maka lanjutkan terus sampai 21 hari untuk membuat kebiasaan
baru yang lebih baik untuk diri sendiri.
- Membuat
pertanyaan dan jawaban
Ini sama
persis dengan menulis diari tetapi lebih spesifik untuk mengenal kesadaran
diri. Jadi jika kamu merasa bosan dalam menulis diari maka membuat pertanyaan
dan jawaban adalah cara yang lebih berkualitas. Setiap pertanyaan tentu
mempunyai jawaban dan jawaban terbaik kadang datang dari dalam hatimu.
Membuatmu
untuk mendapatkan kehidupan yang disengaja dan berarti. Membantumu bertanya
pada diri sendiri bagaimana cara dirimu merasakan dan menjalani hidup.
Contoh
pertanyaan kecil yang membantu:
- Bagaimana perasaanmu sekarang?
- Kenapa kamu merasakan begitu?
- Apa yang harus aku lakukan sekarang, agar masalah ini bisa kuatasi?
- Bagaimana caranya agar aku bisa lebih bersemangat dalam bekerja?
Cermatlah
dalam memilih pertanyaan sebab ada juga pertanyaan yang tidak membantu sama
sekali. Contohnya:
- Kenapa aku ini bodoh sekali?
- Rasa malas sepertinya sudah menjadi bagian diriku, deh?
Pertanyaan
yang tidak berkualitas adalah pertanyaan yang tidak membawa perbaikan apapun di
dalam hidupmu.
Belajar merangkum buku bacaan
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya (ali bin abi thalib r.a)
Jika membaca
tanpa menulis bagaikan mendapatkan unta tetapi tali kekangnya kamu lepas begitu
saja, berharap bahwa ia akan mengikutimu kemanapun. Tentu adalah perbuatan yang
percuma.
Sama halnya
seperti kamu baru mendapatkan ilmu tetapi hanya disimak tanpa dicatat dan
menurutmu ilmu itu akan tetap diingat sampai kapanpun.
Faktnya manusia
memang mempunyai daya tangkap normal yang teramat baik, sebab kapasitas memori
pada otak manusia mampu menyimpan sejumlah 1 juta GB dan rata-rata otak pada
manusia dewasa dapat menampung memori setara dengan 2,5 juta GB. Fakta ini
dilansir dari artikel Scientific American yang melakukan penelitian pada tahun
2010.
Tetapi
memori pada otak manusia ini seiring berjalannya waktu perlahan akan memudar dan
berada di bagian bawah otak. Fakta brain science menunjukkan bahwa dalam jangka
waktu satu jam otak manusia akan melupakan 50 persen informasi yang baru saja
diterima dan dalam waktu satu minggu maka 90 persen informasi tersebut sepenuhnya
dilupakan.
Inilah
fungsinya menulis segala hal baru yang kamu pelajari. Agar memori pengetahuan
itu bisa masuk dalam long term memory (memori jangka panjang) yang bisa selalu
kamu baca kembali dan diulang-ulang.
Maka langkah
selanjutnya ini bermanfaat untuk melatih kegiatan menulismu setelah membaca jadi
otomatis pikiranmu sepenuhnya masih menggengam erat kata-kata dari dalam buku. Ikatlah
makna buku tersebut dengan langsung menuliskannya.
Kamu tidak
akan kesulitan mencari-cari kata, karena langkah awal ini begitu bagus
dilakukan oleh siapapun yang mencoba menulis. Kita semua juga bahkan pernah
diajarkan merangkum buku dari saat sekolah dahulu jadi hal ini hanya perlu
dibiasakan kembali. Jadi, tekanan batin bisa teratasi dan ilmu tidak mudah
terlupakan.
Komentar
Posting Komentar