Kenapa Harus Mengenali Diri Sendiri?
Penting untuk menemukan
diri sendiri, yaitu diri Anda yang sebenarnya. Sebab seperti sebuah perjalanan,
di mana Anda akan menemukan segala ketidakpastian dalam kehidupan. Anda belajar
memahami apa sebenarnya ketakutan terdalam yang dimiliki, kelemahan dan ketidak
percayaan diri.
Perjalanan untuk
menemukan bagaimana kehidupan yang ingin Anda jalani kelak ke depannya atau
tentang keinginan tertinggi yang ingin dicapai dalam hidup. Namun jika sampai
saat ini Anda belum menemukannya maka dorong diri untuk memiliki sikap keingintahuan
yang lebih besar. Miliki segala pertanyaan yang ingin Anda temukan jawabannya. Karena
sejatinya hidup ini tentang menemukan segala apa yang ingin Anda ketahui.
Perjalanan untuk belajar
menerima, meski bukan berarti menyerah begitu saja kepada segala kekuatan dan
kelemahan, perasaan dan pemikiran, kesukaan dan kebencian, toleransi dan
pembatasan tentang diri sendiri.
Kepribadian seseorang selayaknya bawang yang berlapis, harus dikupas berkali-kali hingga tampak seperti apa bagian intinya. Setiap lapisan menunjukkan siapa dan bagaimana cara Anda menjalani kehidupan. Anda perlu mengetahuinya namun semua ini membutuhkan waktu yang tidak singkat. Mari kita kupas saja:
- Lapisan bawang yang pertama, yaitu mengenali emosi diri
Pada lapisan pertama ini,
teliti dalam mengenal diri sendiri yaitu mampu mengeskpresikan segala bentuk
emosi karena cuma Andalah yang mengetahui apa yang sedang dirasakan saat itu. Ketika
Anda mampu mengenali emosi diri dengan baik, maka otomatis Anda juga mampu
merespon dengan lebih baik apa yang seharusnya ditunjukkan atau dipendam dari
orang lain.
- Lapisan kedua, kemampuan untuk bertanya apa penyebab emosi ini timbul?
Ketika sudah mengetahui
apa akar penyebabnya maka dokter akan memberikan obat atau solusi dari penyakit
tersebut, lalu apakah ada jaminan seratus persen jika pulang sehabis konsultasi
dokter Anda bisa sembuh total tanpa meminum obat yang diberikan dan menjalankan
saran kesembuhan darinya? Tentu saja tidak.
Lagi-lagi semua
bergantung kepada diri sendiri, Anda yang punya kendali sepenuhnya terhadap kehidupan,
kesehatan, hubungan Anda. Orang lain hanya sekedar membantu dalam memberi
solusi jalan keluar. Masalah Anda mau mengikuti sarannya atau tidak, tentu ada
pada tanggung jawab diri sendiri.
- Lapisan ketiga, mengapa saya menganggap hal ini sebagai kesuksesan atau kegagalan?
Contohnya saja
kemiskinan nilai utama di sini adalah uang, seharusnya saya punya banyak uang
jika ingin hidup berkecukupan dan bahagia seperti kebanyakan orang yang bahagia
karena maereka kaya raya. Bisa membeli apapun yang mereka inginkan bukankah itu
sebuah kesuksesan yang hakiki? Jadi jika orang yang memiliki sudut pandang
kesuksesan seperti ini, ia akan menganggap jika hidupnya gagal ketika ia jatuh
miskin atau pendapatannya sedang dalam angka terendah.
Jika mau menggali lebih
dalam kepada diri sendiri, mungkin Anda akan menemukan beberapa hal yang dirasa
cocok pada nilai diri hingga membuat Anda mengiyakan atau menolak sesuatu. Ini
bergantung dari lingkungan dan latar belakang apa yang pernah Anda terima dalam
hidup.
Namun Anda tahu apa
tentang kehidupan dan segala yang direncanakan bisa jadi gagal mendadak. Tapi
kita mampu memberi respon dan mengambil kendali pada kejadian tersebut.
Mulai sekarang kenali
lah diri Anda dengan lebih baik. Sering bertanya pada diri apa yang sebetulnya
diinginkan dalam kehidupan ini.
Komentar
Posting Komentar