[SPOILER REVIEW] Atomic Habits by James Clear
REVIEW BOOK
Aku setuju banget kalo banyak orang yang rekomendasi buku ini, bukan hanya sekedar membentuk sebuah kebiasaan, tapi juga pola pikir alias mindset. Karena sebenarnya, ketika kamu mampu mengubah mindset, maka dengan otomatis habits juga gampang dibentuk. Nah, sederhana, kan? Tapi kita semua tahu, hal yang sederhana belum tentu gampang. Tapi harus dicoba.
“If you’re having trouble changing your habits, the problem isn’t you. The problem is your system. Bad habits repeat themselves again and again not because you don’t want to change, but because you have the wrong system for change.”
Cuplikan kalimat di atas seakan membela aku untuk berpikir, "Nah, ternyata benar. Selama ini bukan akunya yang gak bisa, tapi emang metode yang aku pake itu berbeda makannya gak berhasil." (akhirnya ada yang belain 😁)
Ada 4 aturan yang dibahas kalo kamu mau membentuk sebuah habit atau ingin mengubah kebiasaan buruk, yaitu:
Pertama, buat isyarat menjadi jelas.
Kedua, keinginan buat menjadi menarik.
Ketiga, tindakan buat menjadi mudah
Keempat, penghargaan buat menjadi memuaskan.
Hebatnya kita juga bisa membalik rumus di atas, apabila ingin memutus bad habits:
Pertama, isyarat buat gak jelas
Kedua, keinginan buat gak menarik
Ketiga, tindakan buat jadi sulit
Keempat, penghargaan buat sangat tidak memuaskan.
Jadi, kalo kamu mau merubah kebiasaanmu, tinggal tanya ke diri sendiri aja:
1. Gimana caranya aku buat ini jadi jelas?
2. Gimana caranya aku buat ini jadi menarik?
3. Gimana caranya aku buat ini jadi mudah?
4. Gimana caranya aku buat ini jadi memuaskan?
Untuk memudahkannya, kamu diwajibkan membuat daftar kebiasaan sehari-hari
Jadi sehari itu misal kamu ngapain aja. Terus catet, sambil tanya ke diri sendiri. Kalo misalnya kegiatan yang kamu kira itu adalah kebiasaan bagus maka kasih tanda (+) terus kalo misal kebiasaan buruk kasih tanda (-) kalo kebiasaan netral aja, alias buruk enggak, bagus juga enggak, kasih tanda (=) ini fungsinya supaya kamu bisa tanya dan mengenali sama kebiasaan kamu setiap hari.
Kalo kamu masih susah untuk membedakan mana kebiasaan yang baik dan buruk. Mulai dari bertanya ke diri sendiri, “Apakah kebiasaan ini membantu aku untuk menjadi sosok yang aku inginkan? Apakah kebiasaan ini bisa mendukung atau malah bertolak belakang dengan identitas aku?” Karena sebuah kebiasaan harus sesuai dengan identitasmu bukan malah bertolak belakang.
Yuk, selanjutnya aku mau bedah apa aja isi dalam buku ini:
Mengatakan dengan keras sebuah kebiasaan
Selalu mengatakan dengan keras, misal "Saya mau kurus, tapi kenapa saat ini tangan saya lagi ngambil fast food? Apakah saya bisa kurus kalo makan ini?"
Proses pertama yang dapat mengubah sebuah kebiasaan adalah kesadaran diri. Kalo misalnya aku lakuin ini lebih baik looh, daripada aku ngelakuin itu.
Jadi awalnya harus kamu sadari dulu tentang kebiasaan apa aja yang kamu lakuin selama ini.
Punya rencana yang spesifik
Kamu harus tahu, untuk melakukan sebuah Habits harus tentuin tempatnya, “Kapan dan Di mana?”
Banyak banget orang yang membentuk kebiasaan baru tapi gak jelas detailnya, jadi mereka ngasih petunjuk ke diri sendiri yang absurd, semisal “Saya mau makan-makanan sehat.” Tapi gak dijelasin kapan makan sehat atau apa yang dimakan. Seharusnya begini, “Saya makan sayuran di kantin, waktu jam makan siang.”
Baca juga: [REVIEW BOOK] Legion by Julie Kagawa
Cerita singkat aku ngebentuk habit “Rajin pake skincare malam sebelum tidur.” Ternyata mirip sama metode ini, aku belum pernah baca buku Atomic Habits sebelumnya. Ternyata kebiasaan yang aku bentuk itu berhasil.
Jadi, aku sekarang kalo meletakkan (baku banget bahasanya 😁) skincare udah bukan di lemari lagi. Tapi persis di meja ujung dari tempat tidur. Jadi sebelum tidur, aku duduk dulu sambil beresin muka di depan meja itu.
Tanpa sadar aku pake rumus ini yaitu: Kebiasaan+Waktu+Tempat
Hasilnya sampai sekarang rutin setiap malam aku pake skincare sebelum tidur.
Soalnya muka aku di waktu siang hari menjelma jadi kilang minyak pertamina, yang kalo gak diurus, bisa nyaingin kang gorengan depan komplek. Duh, jujur amat! 😓
Pakai rumus: Saya mau [Kebiasaan] + [Waktu] + [Lokasi]
Kalau tujuannya jelas, kamu jadi mudah untuk bilang tidak kepada hal yang mengganggu perhatian dan tujuanmu.
If we have hope, we have a reason to take action
Give your habits a time and a space to live in the world.
Kebiasaan yang ditumpuk
Cara ini bisa kamu pakai, ketika kamu pengen menambah sebuah kebiasaan baru. Paling enak nambahinnya sehabis kamu melakukan kebiasaan rutin.
Rumusnya: Setelah sebuah habit + Habit baru
Misal, sehabis saya minum kopi di pagi hari, saya akan senam 10 menit di teras.
Jadi bertumpu habitsnya atau misal, sehabis saya mandi pagi, saya mau menulis dua lembar. It's okay.
You can also insert new behaviors into the middle of your current routines.
Contoh lain kalo udah jago, bisa juga kamu ngebentuk habit ini:
Finances.
Habits itu membentuk sebuah kebiasaan dan termasuk mengatur keuangan, contoh kalo aku mau belanja barang di atas seratus ribu, aku akan tunggu dulu sehari semalam sebelum membeli.
Ini gunanya untuk kamu berpikir, biasanya tuh, sudah lewat dua puluh empat jam, keinginan kamu mau beli itu barang udah gak menggebu-gebu lagi.
Naah, jadi keuangan kamu aman deh untuk gak membeli barang-barang yang cuma menang lucunya doang.
Forgetfulness.
Ketika aku pergi dari tempat umum, aku akan cek lagi meja dan kursi. Untuk memastikan kalau tidak ada apapun yang ketinggalan.
Menggunakan satu ruangan untuk satu keperluan
Ini berguna kalo misalnya kamu mau punya tempat yang spesifik. Misal, fokus untuk bekerja di ruang tamu, atau kalau mau baca buku biar gak terganggu, bisa di ruang tidur. Kalo misalnya ruangan kos-kosan dan gak cukup. Bisa gunain meja untuk belajar, atau kursi pojok untuk menulis. Karena “setiap kebiasaan harus diberikan rumah atau tempat, agar spesifik.”
Many of our daily habits are imitations of people we admire.
Membingkai ulang kebiasaan
Untuk menonjolkan manfaatnya daripada kekurangannya adalah cara cepat dan ringan untuk memprogram ulang pikiran dan membuat kebiasaan tampak lebih menarik.
Perubahan pola pikir kecil ini bukanlah keajaiban, tetapi dapat membantu mengubah perasaan yang kamu kaitkan dengan kebiasaan atau situasi tertentu. Jika ingin melangkah lebih jauh, kamu dapat membuat ritual motivasi. Cukup berlatih mengasosiasikan kebiasaanmu dengan sesuatu yang kamu sukai, kemudian kamu dapat menggunakan isyarat itu kapan pun membutuhkan sedikit motivasi.
Kesalahan terbesar, alasan kenapa kamu gagal dari sebuah gerakan untuk memulai adalah: kamu mau menunda kegagalan. Intinya kaya takut gagal gitu, akhirnya jadi gak mau mencoba.
Itu sebabnya ketika kamu udah ngebayangin suatu habit, kamu merasa kalau itu sudah terjadi dan dilakukan, padahal nyatanya belum.
Jadi, kalau kamu mau berhasil dalam membentuk kebiasaan baru. Kamu hanya perlu praktik. Gak harus sempurna, yang penting pengulangannya.
Cara paling gampang untuk memulai sebuah kebiasaan baru adalah: menjadikannya semudah mungkin. Sesuai tagline dari judul buku ini: Kebiasaan kecil, membuat hasil yang luar biasa.
Semua orang bisa hanya membaca satu halaman per hari, meditasi satu menit, atau mencuci baju satu pasang sehari.
Lebih baik begitu daripada tidak sama sekali per hari, atau kalau mau lebih mudah memulainya, pakai teknik bertahan dalam jangka waktu dua menit per hari. (Pomodoro teknik)
Bagaimana cara otomatis membentuk sebuah kebiasaan, tanpa berpikir lagi
Kita sangat menyukai sebuah pengulangan ketika kebiasaan itu menjadi menyenangkan. Logika simpelnya begitu.
Tricknya, bukan pada hal yang menyenangkan saja. Tapi seberapa sering hal yang menyenangkan itu terjadi.
Buat habit tracking
Buat kalender habit.
Dan terus berurut, jangan putuskan rantainya.
Benefit #1: Habit tracking itu jelas
Benefit #2: Habit tracking itu menarik
Benefit #3: Habit tracking itu menyenangkan
Bagaimana caranya mencatat habit dengan mudah?
Pertama, mewajibkan itu seperti otomatis.
Kedua, menjadikan tracking itu sebuah kebiasaan baru.
Ketiga, mencatatlah.
Kebiasaan sehari-hari kalau dilihat dan kemajuannya dicatat, kaya kamu berdiri di depan cermin setiap hari. Kamu bisa dapat gambaran utuh tentang apa aja sih yang harus diperbaiki lagi untuk masalah habit yang kamu bentuk baru-baru ini.
Rumusnya: Sesudah habit + aku akan mencatat
Misal: Setelah aku workout + aku akan mencatat jurnal latihan workout
Pokoknya menjadikan tracking sebagai sebuah kebiasaan baru yang akan dicatat sehabis melakukan habit baru.
Bagaimana caranya bangkit dengan cepat, sehabis habit menurun
Jangan pernah putuskan rantai lebih dari dua kali.
Ini perbedaan yang berarti antara para pemenang dan pecundang. Semua orang pernah punya hari yang buruk untuk workout atau pekerjaan.
Tapi orang sukses ketika gagal, mereka lebih cepat bangkitnya.
At some point, everyone faces the same challenge on the journey of self-improvement: you have to fall in love with boredom.
Caranya gimana sih, supaya bisa dengan gampang konsisten sama sebuah habit atau memilih habit yang tepat buat kamu?
Kenali personality kamu kaya gimana, jadi gak usah pura-pura suka baca, karena kamu pengen dibilang “Si Kutu Buku” padahal dalam diri kamu, lebih senang masak. Gak usah ambil habit yang kata orang bagus padahal itu bertentangan dengan keinginan diri (Personality).
Sometimes a habit will be hard to remember and you’ll need to make it obvious.
Other times you won’t feel like starting and you’ll need to make it attractive. In many cases, you may find that a habit will be too difficult and you’ll need to make it easy. And sometimes, you won’t feel like sticking with it and you’ll need to make it satisfying.
Sebenernya masih banyak banget isi dalam buku ini.
Tapi isinya daging semua. Jadi saran aku, kalian langsung aja deh beli bukunya.
Ada yang udah baca Atomic Habits?
Komentar
Posting Komentar