[SPOILER BOOK] AROMA KARSA - DEE LESTARI
Penulis: Dee Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Jumlah halaman: 710
Tahun terbit: 2018
Aku baca di: Pinjam Buku Perpustakaan
Sinopsis:
Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia.
Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu
mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma,
mempertemukannya dengan Jati Wesi.
Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang,
tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan
yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni
meracik parfum.
Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya mempekerjakan Jati di
perusahaannya, Raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinya.
Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras, yang memiliki kemampuan
serupa dengannya.
Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa
Karsa, semakin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu
yang tak pernah ia tahu.
"Di mana Eyang? Bisa cari di mana?" tanya Raras kecil.
"Sebelum di mana, kamu harus temukan dulu siapa. Ke hidung
orang yang tepat, Puspa Karsa akan menampakkan diri."
Puspa Karsa (Bunga Karsa) dan segala yang pernah eyang putrinya ceritakan ternyata bukanlah sekedar dongeng masa kecil bagi Raras.
Janirah Prayagung adalah anak abdi keraton. Berhubung dia suka
bolak-balik keraton Yogyakarta dan berhasil mencuri sebuah kotak besi berisi
cairan Puspa Karsa. Dirinya berhasil mengubah hidupnya sendiri. Tube perunggu
ada tiga dan bertuliskan di atas lontar.
Porsi pertama akan mengubah hidupmu.
Porsi kedua akan mengubah keturunanmu.
Porsi ketiga akan mengubah dunia sebagaimana keinginanmu.
Setelah Janirah meninggal, Raras melakukan apa yang diperintahkan oleh neneknya untuk, "Mencari keberadaan Puspa Karsa. Dengan cara menemukan seseorang yang tepat untuk membantunya."
Kemara adalah perusahaan kosmetik yang pertama dimulai dari
Janirah yang sudah diturunkan ke Ayahnya Raras dan kemudian turun ke tangannya
Raras. Kemara sudah berdiri sampai tiga generasi.
Sedangkan Puspa Ananta adalah rangkaian merk parfum satu produksi
dengan Kemara.
Puspa Ananta sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Tanaya
Suma, anak angkat satu-satunya yang sudah diurus Raras sejak kecil.
Di sisi lain ada Jati Wesi si Hidung Tikus, tinggal di TPA Bantar
Gebang. Bekerja di Attarwalla peracik parfum refill di Bekasi. Dia kadang juga
bekerja jadi tukang kebun. Tinggal bersama Nurdin Saroso yang merupakan bapak
angkat bagi anak-anak TPA yang bekerja di sana, uang mereka sebagian disetor ke
Nurdin begitu pula Jati.
Menurut cerita Nurdin kalau Jati masih mempunyai Ayah kandung yaitu Anung yang dibubuhi kata 'Linglung' pada bagian belakang namanya. Karena hampir kehilangan separuh dari ingatan yang dia punya sehabis membunuh istrinya kemudian mendekam di penjara. Dari sana Jati berusaha mengorek asal usul keluarganya, meski yang ditanya kadang sering melantur sendiri dan memperbanyak percakapan jawa kuno yang sukar dimengerti. Apalagi Anung sering memanggil Jati sebagai, Randu. Belum lagi nama-nama lainnya yang tidak dikenali oleh Jati.
Baca Juga: [REVIEW BOOK] KUN BIN QUR'ANI NAJMAN - BY SAIHUL BASYIR
Timbul masalah di kemudian hari karena Attarwalla memproduksi parfum kw milik Kemara. Raras sebagai si empunya telah menuntut Attarwalla karena perbuatan merugikan yang sudah mereka lakukan. Namun ada satu pilihan lainnya jika mereka tidak mau masuk penjara maka Jati diharuskan bekerja seumur hidup di Kemara. Jati Wesi mendapatkan pilihan ketika harus masuk penjara atau bekerja untuk Raras. Dari sana kehidupan Jati naik dan mulai berprogres. Indra penciumannya dimanfaatkan lebih baik dan diupgrade oleh Raras. Jati pergi ke Grasse untuk menerima Privat Parfumer. Di sisi lain Jati menemukan Suma yang ternyata juga mempunyai hidung luar biasa seperti dirinya. Bedanya hanya pada sifat keduanya. Kalau Jati dibesarkan di Bantar Gebang dan tidak terganggu penciumannya karena dilatih alami. Sementara Suma terbiasa minum obat epilepsi setiap hari demi melonggarkan rasa mualnya dari bau-bauan aneh di sekitarnya.
Awalnya memang kehidupan antara Jati dan Suma mirip kaya tikus kalo ketemu kucing. Namun lama kemudian, permusuhan itu berbalik jadi saling membantu kemudian saling mengasihi. *Duilah
Puncaknya sewaktu Jati berangkat ke Grasse lalu Suma menemukan
delapan buku catatan pribadi milik Jati. Ada yang membahas perihal aroma alami,
aroma busuk, aroma campuran, kemudian tentang Anung. Beberapa buku tadi adalah experiment
Jati tentang apa saja nama-nama aroma yang dia temui misal kalau bunga anggrek
ketemu sama jeruk nipis itu wanginya seperti apa. Terus semisal aroma bayi yang
membusuk selama lima hari itu seperti apa. Nah, sama dia dibahas lengkap tuh di
buku-buku catatannya.
Makannya Jati bisa bedain mana aroma sampah dan mana aroma mayat manusia yang sudah terkubur hampir seminggu lamanya. Udah gitu mayatnya dikubur pula satu setengah meter di bawah tumpukkan sampah. Siapa yang bisa bedain aroma macam tadi kalau bukan Jati Wesi? Begitulah caranya dia ketemu sama mayat Aan Durahman yang kehilangan dan penemuan mayatnya sempat bikin geger satu kelurahan di Bantar Gebang. Dari sana jalan Jati bertemu dengan Komandan Mada yang mengajaknya jadi detektif tapi Jati gak minat.
Namun siapa sangka kalau Jati ternyata diundang sendiri oleh Empu
Semarakandi untuk datang ke Dwarapala. Karena dahulu Jati adalah Randu yaitu
seorang Banaspati. Di mana Banaspati itu termasuk si penjaga Puspa Karsa
sekaligus menjaga Dwarapala. Sedangkan Dwarapala adalah nama tempat gaib tadi
yang tidak terlihat oleh manusia biasa. Ekspedisi ini bukanlah minatnya Jati,
dia kemari karena meyakini kalau Dwarapala adalah tempat tinggal masa lalu
Anung. Dia ingin mengetahui pula siapa orang tuanya.
Tibalah saat Jati diundang ke Dwarapala. Dengan memakan sebutir
buah ungu manisrejo, Jati tiba di Dwarapala dipertemukan oleh Empu Semarakandi
hanya untuk diusir. Esoknya dia balik lagi tapi tetap disuruh pulang bersama
timnya. Tetap saja tidak semudah itu membujuk pulang Raras karena dia keras
kepalanya semakin membatu. Bagaimana pun caranya Puspa Karsa harus ketemu
karena dia sudah lelah menunggu selama 26 tahun.
Puspa Karsa terbangun kemudian mengikuti yang seharusnya menjadi titian raga baginya yaitu Tanaya Suma. Begitu pula yang menemukan dan membangunkan Puspa Karsa adalah Suma. Kemudian di akhir cerita banyak juga korban jiwa namun semua itu adalah harga yang memang layak dibayar untuk siapa saja yang mengganggu Puspa Karsa.
Udah spoilernya segitu saja cukup. Aslinya buku Aroma Karsa ini
tidak akan setebal 710 halaman kalau saja si Raras gak ngeyel mau nemuin bunga
dongeng kaya Puspa Karsa. Ibaratnya sama aja kaya kita mati-matian mau nyari
Naga di sebuah pulau yang bahkan dijaga dalam dunia gaib.
Baca juga: REVIEW BUKU - STRANGE SI PEMIMPI BY LAINI TAYLOR
Serius aku seneng banget bisa baca Aroma Karsa karena buku ini
termasuk wishlist udah lama banget. Bukunya Dee bukannya tambah lama
tambah murah malah tambah mahal, Ciin. Kalah harga emas, hahah. Mau beli tapi
sayang, nunggu promo paling murah sekalipun tetap tidak terjangkau untuk versi
buku yang kuinginkan. Mana Ebooknya juga tidak tersedia. Duhlah, makin lama aja
aku memendam keinginan membaca buku ini.
Hingga akhirnya pintu impian terbuka di depan mata. Aku bisa membaca buku ini tanpa harus beli, dengan modal meminjam selama dua minggu di Perpustakaan Jakarta Utara yang kepeleset aja udah nyampe saking deket banget sama rumah. Yeaay!
Kenapa gak dari dulu sih, aku kenal sama website Jaklitera? Lain waktu aku bahas ya, itu Website apa dan cara minjamnya gimana.
Kalo kalian sudah baca buku Puspa Karsa ini belum, Gaes?
Komentar
Posting Komentar