[REVIEW BOOK] Kidung Bayang-Bayang by John Connolly
Penulis: John Connolly
Penerbit: Gramedia (terjemahan)
Tebal buku: 570 Halaman
Tahun terbit: 2018
Aku baca di: Gramedia digital
Deskripsi buku:
Charlie Parker, detektif swasta, terluka parah ketika menyelidiki kasus yang berakar di sebuah kamp konsentrasi Nazi pada masa Perang Dunia Kedua. Untuk memulihkan diri, Parker menyepi di kota kecil Boreas, Maine. Di sana dia berteman dengan janda bernama Ruth Winter dan anak perempuannya, Amanda. Tetapi Ruth menyimpan banyak rahasia, dan masih bersembunyi dari masa lalunya. Orang-orang yang mengancamnya khawatir rahasia-rahasia lama akan terbongkar, dan mereka siap membunuh untuk menutupi dosa-dosa masa lalu. Kehadiran Parker membuat mereka waswas, tapi mereka mengira Parker sedang lemah, ketakutan, dan sendirian.
Mereka keliru. Parker sama sekali tidak takut, dan tidak sendirian. Sebab ada sesuatu yang muncul dari bayang-bayang.
Charlie Parker seorang detektif swasta, pindah ke Boreas. Untuk memulihkan diri sehabis sekarat, dia menerima banyak tembakan mulai dari kepala, tangan kiri, serta perut yang membuat satu ginjalnya diamputasi. Dalam dua dunia antara kehidupan dan kematian, dia seperti diselamatkan oleh roh-roh tak terlihat. Banyak yang mengira dia seharusnya sudah mati tapi, berhasil hidup kembali.
Itu sebabnya Parker tak berani pulang ke rumahnya. Karena masih menghindari beberapa musuh yang mungkin ingin membalaskan dendam. Lagipula siapa yang bisa bertahan lama berada di suatu tempat ketika tahu bahwa di tempat itu pula dirimu berada di ambang kematian? Parker sangat membutuhkan waktu untuk memulihkan diri, itu sebabnya dia menepi ke Boreas. Ke tempat di mana lautan hanya berjarak sejengkal dari tatapan mata. Tempat beristirahat dari jiwa dan badan yang letih, tempat sempurna bukan?
Dia bertetangga dengan ibu dan anak keluarga Winter, yaitu Ruth Winter dan Amanda Winter si anak remaja wanita, yang punya sistem kekebalan tubuh lemah akibat penyakit. Dia punya seorang nenek bernama Isha Gorski—yang berhasil selamat dari Kamp.Nazi bernama Lubsko.
Baca juga: [SPOILER BOOK] AROMA KARSA by DEE LESTARI
Novel ini dibuka dengan konflik ditemukannya mayat seorang pria berusia empat puluh tahunan di pinggir pantai Mason Point. Mayatnya sudah bengkak dan diduga bunuh diri terbawa pasang air laut. Cory Bloom adalah kepala polisi wanita di Boreas, yang juga menangani kasus ini. Padahal pembunuhnya ada di antara mereka yang saat itu tengah mendaraskan sepotong doa bagi si mayat (kalo gak spoiler dikit, suka gemes bawaannya hehe) 😅
Sementara di sisi lain, di daerah barat daya Machias. Ada sebuah rumah yang hangus terbakar bersama jasad empat orang anggota keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu, serta dua anaknya remaja wanita berumur 13 dan 15 tahun. Sebelum dibakar, mereka dibunuh lebih dulu. Dugaan sementara yang melakukan semua itu adalah anak pertama mereka bernama Oran Wilde yang mendadak kabur dari rumah dan menghilang tanpa jejak.
Karena bertetangga dan Amanda juga suka memperhatikan Parker yang sedang berlatih berjalan di pesisir pantai, akhirnya mereka saling mengenal dan dekat. Apalagi usia Amanda seumuran dengan Sam—anak wanita Parker.
Berlanjut dengan cerita mayat yang berada di pinggir pantai itu—sudah diidentifikasi bernama Bruno Perlman. Seseorang melihat Parker berdiri dekat dengan mayat tersebut. Memperhatikannya, sehingga membuat Bloom curiga. Apa ada keterlibatan Parker dengan masalah ini? Karena Parker adalah detektif juga meskipun sedang cuti.
Ada yang ganjil dengan kematian Perlman,
meskipun Bloom sudah memberi kesimpulan kalau Perlman meninggal akibat bunuh
diri. Karena itulah membuat Parker tertarik dengan kasus tersebut. Parker
mempunyai pendapat berbeda bahwa ini termasuk kasus pembunuhan. Buat apa
Perlman jauh-jauh datang dari Florida ke Boreas hanya untuk menenggelamkan
diri? Itu bukan alasan yang normal, apalagi di bagian satu matanya terdapat
tanda kekerasan. Lagi-lagi karena mayat sudah bengkak maka sulit dikenali,
seakan tak ada bedanya di sana. Tak ada yang lebih pasti selain autopsi. Dari
sana Parker juga melihat secara rinci mengenai kasus Perlman dan Bloom juga
berbesar hati memberitahukan kepada Parker.
Baca juga: [REVIEW BOOK] Kun bin Qur'ani Najman by Saihul Basyir
Memasuki konflik lainnya yaitu di Hurricane Hatch
sebuah bar yang berdiri di pesisir Florida. Seorang bartender bernama Lenny
Tedesco (btw, ini cowok ya. Jangan kira dia cewek soalnya aku juga ngira begitu
pas awal terus pas udah ending baru tahu kalo dia ini laki. Kebiasaan deh
Connolly kalo ngasih nama karakter suka bikin bimbang pembaca. Protes ceritanya
hehe) 😅
Lenny sedang menonton televisi yang menyiarkan siaran berita kali itu mengenai Fuhrmann dan Engel adalah dua orang anggota Nazi sebutannya anggota SS (alias Schutzstaffel bahasa Jerman untuk Skuadron Pelindung yaitu anggota organisasi keamanan militer besar milik Partai Nazi Jerman. Yang dipimpin langsung oleh Adolf Hitler di mana pasukan SS ini didirikan pada April 1925)
Mereka tertangkap akibat kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan pada Perang Dunia II dan dilucuti informasi oleh Departemen Kehakiman, sementara Engel memilih jadi penghianat lalu menyeret teman-temannya yang lain.
Kembali ke Lenny Tedesco ini yang rupaya sedang
mendapatkan pelanggan nyebelin yang pada akhirnya diketahui namanya–Steiger.
Karena di jam tutup toko ada orang yang bahkan cerita panjang lebar tentang
masalah keluarga dan lain-lainnya termasuk dia membahas juga tentang berita
Fuhrmann dan Engel. Maksud Steiger datang menemui Lenny untuk menanyakan apa
yang Yahudi bernama Perlman beritahukan kepada Lenny. Coba kembali lagi ke atas
kalimat dan lihat siapa mayat yang gemuk akibat terlalu lama tenggelam tadi.
Ya, betul, Bruno Perlman. Perlman dan Lenny ini saling mengenal.
Setelah mayat Perlman ditemukan, Ruth Winter menjadi lebih berjaga-jaga sebab mereka sama keturunan Yahudi. Parker mengetahuinya dari mezuzah yang kemudian dicabut Ruth dari atas pintu. Karena konflik selanjutnya yaitu Steiger diperintah oleh atasannya untuk membunuh Ruth Winter tapi tidak dengan anaknya Amanda.
Berikutnya Steiger mati di antara gundukan pasir
pantai akibat berkelahi dengan Parker, lebih tepatnya mati di tangan Sam–anak
wanita Parker yang mempunyai kekuatan tersendiri.
Setelah meninggalnya Ruth Winter, maka Amanda diasuh oleh neneknya lagi Isha Winter. Membuat Parker semakin yakin dengan teka-teki ini yang semuanya mengerucut menjadi satu pelaku. Dia bertanya pada kepolisian dan juga Soames—si agen properti Boreas yang tentu saja lebih mengetahui Boreas daripada dirinya sendiri. Soames memberi tahu Parker jika ingin mengetahui Boreas maka datanglah ke Pendeta Warner yang lebih dituakan dan dia tahu segalanya.
Langkah yang diambil Parker dengan cara menyudutkan si dalang pembunuhan Ruth Winter untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan menghadapi Parker secara langsung.
Aku tak ingin membuat review ini menjadi spoiler,
tapi yang mengijinkan para mantan anggota SS itu ke Amerika Serikat dan
mempunyai identitas baru adalah ayahnya Warner. Ketika sang ayah meninggal maka
Warnerlah yang menggantikan tugasnya. Para anggota SS yang sekarang kocar-kacir
akibat Fuhrmann dan Engel tertangkap, terutama Engel yang membocorkan mereka
satu per satu.
Pada penyelesaian konflik, Parker sudah menemukan
siapa dalang dari semua pembunuhan tersebut. Termasuk pengalihan masalah yang
dibuat Oran Wilde juga sebuah perencanaan dari dalang yang sama.
Buku ini adalah dua seri sebelum A Game Of Ghost yang pernah aku review juga. Baru kusadari kalau Charlie Parker terdiri dari 20 series. 😄 Di mana konflik di dalamnya berbeda-beda tapi untuk kehidupan Parker sendiri, saling berkaitan dari seri sebelum dan sesudahnya.
Untuk Kidung Bayang-Bayang ini, mengangkat tema mengenai Kamp. Konsentrasi Nazi. Tidak usah ditanya lagi, aku suka dengan sejarah yang berhubungan dengan Nazi, itu sebabnya aku membaca buku ini.
Jadi kalian sudah baca Charlie Parker series yang
mana nih, Gaez? 😍
Komentar
Posting Komentar