[REVIEW BOOK] THE SEAFARER'S SECRET BY CAROL ANN COLLINS



Judul: The Seafarer’s Secret
Penulis: Carol Ann Collins 
Penerbit: Beaufort Book
Tahun terbit: Expected Publication date, January 30 - 2024
Aku baca di: Netgalley 
ARC English Version 
Genre: Crime, Mystery
 
 
Description:

Secrets are revealed. Lies are exposed. And in order to have a future, William and Eva will have to delve into the past.
 
William Templeton, widower and police chief of Eden, North Carolina is working the scene of a local woman's drowning when the body is found with an old gold coin in her pocket – identical to a coin that was discovered on Catherine's body, his estranged wife, over a year ago. Catherine's case, originally deemed a tragic accident, has been reopened, forcing William to step down as police chief.
 
Historian and Blackbeard expert, Eva Knightly, is brought into the investigation to help identify the coins and can't understand why her good friend Catherine never mentioned anything about it. When more coins surface at a local church, Eva and William know it's more than mere coincidence. With the entire town whispering about Blackbeard, cursed coins, and lost treasure, it becomes hard to separate what is true and what is a myth.
 
The Seafarer's Secret is a thrilling cinematic mystery featuring the exigent slow-burning romance between William and Eva as they work together to reveal the secrets and lies of Eden, North Carolina. Though, in order to have a future, they'll have to look deep into the past to keep from being a modern-day killer's next victim.
Aku suka dengan kalimat awal pembuka novelnya. "For anyone who ever dreamed about growing up to be a pirate, fighting a pirate, or falling in love with a pirate." ❤️
 
Kisah ini dibuka dengan konflik ditemukannya mayat seorang wanita di teluk. Bukan hanya itu, karena pada mayat yang sudah teridentifikasi atas nama Gabby Clark–-ditemukan sebuah koin emas dalam sakunya. Koin emas yang sama juga pernah ditemukan setahun yang lalu dari mayat Catherine Harper–-istri dari perwira polisi di Eden, North Carolina, bernama William Templeton.
 
Gabby ini cleaning service yang suka bersih-bersih di sebuah kantor dan juga rumahnya si Doris. Kematian Gabby masih diselidiki apakah dia dibunuh atau tenggelam. Sementara Gabby sangat benci dengan laut, jadi gak mungkin dia berenang. Apalagi hubungan Gabby dengan pacarnya–-Hamilton sangat toxic. Hamilton diduga ikut andil dalam kematian Gabby, tetapi dia sedang berada di luar kota sewaktu kejadian tersebut.  
 
“I know what people say about her, and I saw how toxic her relationship with Hamilton was, but there was more to her than that. She was one of my best employees. Probably the best.” Doris said. 
 
William turun tangan untuk menyelidiki kasus Gabby yang kebetulan hampir mirip dengan apa yang menimpa mendiang sang istri. Apakah ada hubungan antara kematian mereka yang misterius dengan koin emas tersebut?
William dibantu oleh Eva Knightly yaitu seorang sejarawan yang bekerja di Historical Society. Eva juga meminta bantuan dari temannya, Emerson Jefferys–-merupakan pakar koin di Durham.
 
“Versi ringkas dari temuan saya adalah bahwa keempat koin tersebut merupakan bagian dari koleksi koin emas dari Spanyol. Awalnya, mereka berada di kapal Spanyol. Kapal karam di lepas pantai Florida pada tahun 1715, semua jiwa hilang. Puing-puing itu ditemukan sekitar lima tahun lalu, dan tiga tahun lalu saya menjadi bagian dari tim yang menganalisis sisa-sisa itu. Menurut pendapat saya, keempat koin ini berasal dari kapal Spanyol yang hancur. Mereka semua sama," kata Emerson.
 
 
"Reverend Neighbors said they were the Devil’s Coins and he wanted nothing to do with them.” Reverend Neighbors adalah Robert, dia ini pendeta yang terkenal di Eden. 

Jadi banyak yang berasumsi kalau koin emas tersebut adalah milik harta karunnya Blackbeard dari puing kapalnya Queen Anne’s Revenge yang tenggelam. Sementara yang lain menduga kalau itu adalah koin iblis karena mampu menyeret seseorang dalam kematian seperti yang terjadi pada Gabby dan Catherine.
 
Setelah William mendatangi Hamilton dan juga Doris, untuk proses penyelidikan. Berikutnya dia berkunjung ke kantor Hukum Properti Maritim, milik Stefan Benson, yang menjadi tempat terakhir yang dibersihkan oleh Gabby pada kamis malam. Nah, Stefan ini ternyata teman lamanya William. Kebetulan Stefan juga teman lamanya Eva jadi mereka berdua saling kenal akibat dijodohin juga sama teman Eva yang bernama Amanda.
 
Selama menyelidiki kasus dari koin emas tersebut. Eva mendapati ada orang yang mengincar keamanannya. William mencoba melindungi sejarawan itu dengan memindahkannya ke rumah neneknya atau Nana’s house, milik William yang jauh dari hingar-bingar perkotaan. Dari sana muncul banyak petunjuk mengenai kematian Gabby yang ternyata bersangkutan dengan kematian Catherine. 
 
“It doesn’t matter to me what they say. I’m tired of trying to conform to everyone’s idea on how I should act. I’ve come to the conclusion people are going to talk no matter what. Your home was invaded, and you were attacked in broad daylight. The best option for you is to move in with me, at least until we find out who attacked you," said William. 
 
Iyaaa, tapi gak ada unsur romancenya juga kok. Entah aku yang gak dapat feelnya atau memang mereka berdua ini kaya gak tinggal satu atap, jadi seperti biasa aja. William sama Eva gak disangkut pautin soal romance, pada saat itu sih, begitu ya. 
 
Misteri tersebut mulai mengerucut dan menunjuk satu orang saksi hidup yaitu pendeta Robert, yang ternyata Catherine pernah meminta pendapatnya akan koin tersebut. Petunjuk yang diungkapkan Catherine kepada Robert yaitu untuk menemukan sebuah kunci di Carolina Coastal Museum, tepatnya di sebuah mural yang pernah digambar Catherine di sana. Btw, Catherine ini pelukis gitu. Kunci yang dicari Robert tidak ketemu, lalu William yang akhirnya pergi ke Museum guna menyelidiki langsung perkara kunci apa yang dimaksud oleh mendiang sang istri. Jadi gini, si William sebagai perwira polisi membuat keseharian dalam pekerjaannya sangat sibuk jadi dia gak punya waktu dengan apa yang mau diungkapin sama istrinya. Makannya si istri minta bantuan Robert, maksudnya kalau sempet ada apa-apa sama Catherine tolong cari kunci ini. Karena Catherine tahu kalau keselamatan dirinya mulai gak aman.
 
Ada sebuah tulisan dalam mural Catherine yaitu Hop, Skip and Jump. Sebuah kata yang dimengerti oleh William. Namun, tidak berhenti sampai di sana karena ketika mereka bertemu dengan jawaban maka kepingan pertanyaan yang lain ikut muncul ke permukaan dan pada akhirnya merujuk ke suatu titik di mana kisah itu bermula.
 
“That’s the best part of love. Being tied to something and knowing you’re finally home.”


๐Ÿ’ข Kesanku setelah membaca:
 
๐Ÿ’š Jadi setiap chapter pasti di akhiri dengan satu, dua kalimat milik Jurnal Seorang Wanita yang Tidak Diketahui, Awal 1700-an. Jadi dia membahas perihal Mery dan Blackbeard pada jaman dulu, tentang kehidupan pernikahan Mery dan juga kelahiran putranya. 
 
๐Ÿ’š For the first time in my life, I seriously considered becoming a pirate.
— JOURNAL OF AN UNKNOWN WOMAN, EARLY 1700s
 
๐Ÿ’› Aku menyukai tulisan Carol, karena sejak awal chapter sudah ada pemicu konflik yang membuat aku tertarik untuk membalik setiap halaman dan membuat bertanya-tanya apakah kematian Gabby sama Catherine berkaitan? Atau memang terkait oleh seorang pembunuh guna memperebutkan koin emas tersebut? Ataukah memang ini ada sangkutannya dengan sesuatu yang mistis akan harta karun tersebut? Banyak pertanyaan dalam benakku yang dipicu dari beberapa lembar pembuka, makannya aku penasaran. 
 
๐Ÿ’› Sayangnya entah aku yang gak peka atau gimana, jadi kaya gak terlalu detail gitu dalam penulisan narasinya. Jadi world building sama karakter di dalam novel ini agak kurang aja gitu pembahasannya. Makannya aku kasih bintang empat. Selebihnya mah, udah oke banget kok. Apalagi endingnya yang sangat, tidak terduga. Dibilang plot twist sih, iya. Apalagi judul novelnya udah eye catching banget, apa nih rahasia pelaut yang kaya mana nih? Terus untuk romancenya, ya lumayanlah gak flat banget kaya kisah cintaku. *abaikan  

๐Ÿ’› Naaahhh, aku mau cerita karena ini pertama kalinya baca novel versi ARC (Advanced Reading Copy) di Netgalley, apa sih ARC itu? Jadi ARC adalah versi buku yang masih menunggu proses penerbitan di salah satu penerbit. Semisal buku ini udah rilis nanti jadi udah banyak gitu yang pernah baca dan udah banyak juga yang mengulas. Ya, gak banyak sih, minimal udah ada lah beberapa orang yang mengulas. Lah, kok bisa? Bisa dong, namanya juga orang luar negri mah daya bacanya tinggi, jadi penerbit tuh pinter cari pasarnya bahkan sebelum bukunya resmi dirilis. Lihat aja tanggal terbitnya buku ini di atas, 30 January 2024. Wow, masih berapa bulan lagi, tapi aku udah baca keseluruhan dari buku, keren gak? Kata aku mah kerenlah. *iyain aja udah ๐Ÿ˜„
 
 
๐Ÿ’› Nah, tapiii, ada tapinya nih. Kita gak bisa semaunya untuk baca novel atau nonfiksi atau book audio versi ARC ini. Karena harus di ACC/Accept dulu sama penerbitnya. Dan kalau kita udah di ACC untuk baca dalam versi ARCnya wajib pake banget, harus nulis review di Netgalley yang kesambung sama akun Goodreads kita. Jadi kasih timbal balik lah, "Dirimu kan baca buku udah gratis nih, mana belum terbit lagi tuh buku yang dibaca, jadi bayarnya pake review bukulah." Begituuu, gak masalah lah ya. 
 
Kalau pas kita ngajuin buku apa ada juga yang ditolak? Iya, jelas. Apalagi kalau yang kita ajuin buku-buku dengan peminat baca yang banyak, udah jelas ditolak. Namanya juga ditolak sama beberapa buku, cari lainlah buku yang lain. Kumbang bukan seekor, bunga bukan setangkai, yang patah akan bertumbuh yang hilang akan berganti, kuncinya adalah ikhlas. *apaan sih
Dih, belum tahu aja kalau ditolak itu rasanya kaya mana. Sakit loh, ini masalah buku ya padahal bukan hati. 
 
Terus, kalau mau ngajuin buku ke penerbit itu jangan terlalu banyak. Nanti kaya aku lagi, ada tiga buku di Netgalley yang mandek belum dibaca. Hehe. 
 
Udah begitu aja, kalau nanti kalian udah baca buku ini share reviewnya di kolom komentar ya, Gez. ๐Ÿ˜



Komentar

VISITORS

POSTINGAN LAINNYA